Senin, 30 Mei 2011

NUTRISI TANAMAN TINGKAT TINGGI
Kalsium dan Chlor

Nama Unsur
Kalsium (Ca) tergolong dalam unsure hara esensial makro, tersedia dalam bentuk
Ca2+. Kandungan Ca dalam tanaman antara 0,l - > 5,0 % dari berat kering tergantung kondisi
pertumbuhan, jenis tumbuhan dan bagian tumbuhan (Marschner and Richter, 1974). Kalsium
bersifat immobile sekali disimpan dalam jaringan tanaman, tidak bisa ditranslokasikan,
sehingga harus ada pasokan konstan untuk pertumbuhan.
Chlor (Cl) merupakan unsure hara esensial mikro, tersedia dalam bentuk Cl-. Chlor
dibutuhkan tanaman hanya dalam jumlah sedikit apabila berlebih akan bersifat racun pada
tanaman. Unsure ini bersifat immobile pada tanaman, gejala tampak pada jaringan muda dan
nutrisi tidak bisa di angkut atau di pindah.
Ketersediaan di Alam
Kalsium merupakan salah satu mineral utama di dalam tanah. Kalsium tersedia di
alam dalam bentuk batu gamping atau sebagai kalsiun karbonat (kalsit) kalsium didalam
batuan juga tersedia sebagai campuran kalsium dan magnesium karbonat atau sering disebut
dengan dolomite. Chlor tersedia di alam dalam bentuk klorida yang larut dalam air laut.,
Terkadang juga terbawaoleh air hujan selain itu juga tersedia dari urine manusia maupun
hewan (Allen V.Barker and David J. Pilbeam, 2007).
Bentuk Diserap Tanaman
Kalsium (Ca) diserap tanaman dalam bentuk ion Ca2+. konsentrasi Ca di dalam
jaringan tanaman normal berkisar 0,1 – 5,0 berat kering. Ca diserap tanaman secara pasif
yaitu bergerak bersama-sama aliran masa air akibat adanya transpirasi, sehingga banyaknya
Ca yang bergerak tergangtung pada aliran transpirasi. Ujung akar adalah satu-satunya bagian
akar yang mampu melakukan penyerapan Ca. penyerapan Ca oleh akar dapat dihambat oleh
kation-kation lain yang berfalensi k+. Klas monokotil mengandung Ca lebih sedikit
dibandingkan dengan Dikotil. Didalam jaringan tanaman Ca berada dalam bentuk Ca bebas,
carboxylic, grup phenolic hydroxyl, calcium oxalate, calcium carbonate, dan calcium
phosphate. Senyawa-senyawa tersebut sering dijumpai menumpuk di dalam vacuole sel
(Wijaya, 2008).
Chlor merupakan unsure yang diserap dalam bentuk ion Cl- oleh akar tanaman dan
dapat diserap pula berupa gas atau larutan oleh bagian atas tanaman, misalnya daun. Kadar Cl
dalam tanaman sekitar 2000-20.000 ppm berat tanaman kering. Kadar Cl yang terbaik pada
tanaman adalah antara 340-1200 ppm dan dianggap masih dalam kisaran hara mikro. Chlor
dalam tanah tidak diikat oleh mineral, sehingga sangat mobil dan mudah tercuci oleh air
drainase. Chlor berperan sebagai osmoregulator dan mengatur pembukaan stomata. Dari
peran ini Cl pada tanaman sayuran memberikan tingkat kerenyahan daun tinggi (Schelling,
2000).
Contoh Pupuk Komersil
Nama Rumus Kimia Kandungan (%)
Kalsiumnitrat Ca(NO3)2 24,4 % Ca
Kalsit/Aragonit CaCO3 90 % Ca
Dolomit (CaMg(CO3)2) 30 % Ca
Gipsum/kalsium sulfat CaSO4 39 % Ca
Potassium chloride KCl 47% Cl
Sodium chloride NaCl 60% Cl
Ammonium chloride NH4Cl 66 % Cl
Calcium chloride CaCl2 64 % Cl
Magnesium chloride MgCl2 74 % Cl
Fungsi Fisiologis
Kalsium (Ca) Menyusun lamella tengah, menjaga kestabilan integritas membrane,
mempengaruhi gerakan air dalam sel, dan terlibat dalam proses pertumbuhan pembelahan sel.
Serta Ion Ca berperanan penting pula bagi pertumbuhan tanaman ke arah atas dan
pembentukan kuncup. Chlor (Cl) berfungsi sebagai aktifator enzim-enzim yang menguraikan
air dalam proses fotosintesis. Dan juga berfungsi dalam menjaga dan mengatur tekanan
osmosis sel tanaman yang tumbuh pada kondisi tanah yang memiliki salinitas tinggi (Fageria,
1984).
Gejala Defiensi
Defisiensi unsur Ca dicirikan oleh berkurangnya pertumbuhan jaringan meristematik.
Gejala-gejalanya yang timbul tampak pada daun, dimana daun-daun muda selain berkeriput
mengalami per-ubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning)
dan pada tingkat lanjut menjadi nekrosis. Hal ini di dukung (Marschner, 1990) yang
menyatakan bahwa Tanaman yang kahat hara Calsium akan tampak pada daun yang masih
muda, sehingga mempengaruhi lebar daun, tinggi tanaman dan bobot keringnya lebih kecil
dari kahat hara unsur lainnya.
(a) (b)
Gambar 1. (a) Menunjukkan daun yang kahat kalsium daun-daunnya berlekuk-lekuk dan
mengeriting. (b) Tanaman jagung kekahatan kalsium menghalangi pemunculan
dan pemekaran daun-daun baru.
(a)
(b)
Gambar 2. (a) Tanaman tomat kahat hara kalsium menyebabkan pecah kulit dan menyebabkan
penyakit blossom and rot (busuk ujung buah). (b) Buah apel yang terdefisiensi
kalsium menyebabkan flek kecoklatan serta penyakit glass (glassines).
Gejala defisiensi unsure Chlor (Cl) dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang
kurang abnormal (terutama pada tanaman sayur-sayuran), daun tampak kurang sehat
mengalami kelayuan, dan warna daun menguning (klorosis) hingga menjadi merah tua. Selain
itu pertumbuhan memanjang akar juga terhambat, tetapi percabangan tetap tidak berpengaruh
(Arief, 2007).
(a) (b)
Gambar 3. (a) Daun yang kekurangan chlor tumbuh tidak normal dan mengalami kelayuan.
(b) Daun tembakau kekurangan unsure chlor mengalami klorosis (Daun berubah
warna menguning hingga kemerahan).
Gejala Keracunan Pada Tanaman
Keracunan Kalsium (Ca) ditandai dengan buah keras dan tidak lentur, warna kuning
daun tidak rata pada daun muda, daun muda gagal untuk membentuk (tali-daun), tumbuh titik
akar batang dan berhenti untuk mengembangkan (tumpul akhir), pertumbuhan akar terhambat.
Kelebihan kalsium dalam buah menimbulkan goldspot dalam tomat (Storey, dkk, 2002)
(a) (b)
Gambar 4. (a) Kelebihan Kalsium pada buah tomat (Lycopersicon esculentum Mill)
menimbulkan goldspot. (b) Menunjukkan buah tomat yang mengeras, tidak
lentur dan busuk.
Keracunan Chlor (Cl) menunjukkan gejala terbakar pada daerah tepi atau ujung daun,
ukuran daun menyempit, kadang-kadang terjadi klorosis (daun pucat dan menguning).
menjatuhkan daun adalah gejala khas.
(a) (b)
Gambar 5. Gejala Visual genotipe sensitif (includer) dalam chlor berlebih (120 mM)
dibandingkan dengan genotipe toleran (Excluder) setelah 14 d pengobatan NaCl. (a)
Kultivar HBK R4924 (I) vs S-100 (E), (b) Williams (I) vs Lee 68 (E)
DAFTAR PUSTAKA
Allen V. Barker and Davit J. Pilbean. 2007. Handbook Of Plant Nutrition. CRC Press Taylor
and Francis Group, Francis.
Arief. 2007. Gejala Kekurangan Unsur Hara. (Online). http://pusri.wordpress.com . (Diakses
pada tanggal 28 Februari 2011).
Fageria, N. K. 1984. Fertilization and mineral nutrition of rice. Embrapa-Cnpaf/Editora
Campus, Rio de Janeiro.
K. A. Wijaya. 2008. Nutrisi Tanaman Sebagai Penentu Kualitas Hasil Dan Resistensi Alami
Tanaman. Prestasi Pustaka, Jakarta.
Marschner, H. 1990. Mineral Nutrition of Higher Plants. Academic Press Inc, London.
Marschner, H and C. Richter. 1974. Calcium Transport in Wurzeln VoN Meis und
Bohnenkeimpfanzen, Plant Soil 40, 193-210
R. Storey, M.T. Treeby, D.J. Milne. 2002. Crease: another Ca deficiency-related fruit disorder.
J. Hortic. Sci. Biotechnol. 77:565–571.
Schilling, G. 2000. Pflanzenernahrung und Dungung. Verlag Eugen Ulmer, Stuttgart.

1 komentar:

  1. Hard Rock Hotel and Casino - MapyRO
    Hard Rock Hotel and Casino · 3131 고양 출장마사지 Las Vegas 춘천 출장마사지 Blvd S Las Vegas, 성남 출장샵 NV 89109 광명 출장마사지 · (702) 770-2435 구리 출장샵 · Visit Website. http://www.hardrockcasinotulsa.com · More Info. Hours, Attire, Wi-Fi, PokéStop

    BalasHapus